Anggota KPU-Bawaslu terplih sama persis dengan nama sudah ditetapkan sebelum fit and proper test.
Peneliti senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus menilai uji kelayakan dan kepatutaan (fit and proper test) anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) periode 2022-2027 di DPR hanya formalitas belaka. Komisi II DPR telah menetapkan anggota KPU-Bawaslu terpilih dini hari tadi.
Penilaian Lucius berpijak dari lolos tujuh nama anggota KPU dan lima anggota Bawaslu terpilih yang sama persis dengan nama dalam pesan berantai yang menyatakan anggota KPU dan Bawaslu sudah ditetapkan sebelum fit and proper test.
"Semoga saja kesamaan antara daftar sebelum pemilihan dan setelah pemilihan komisioner KPU dan Bawaslu hanya kebetulan saja. Katakanlah orang yang membuat daftar itu punya kemampuan meramal yang tinggi, sehingga yang akhirnya terpilih sesuai dengan ramalannya," kata Lucius saat dihubungi Alinea.id, Kamis (17/2).
Menurut Lucius, sulit membayangkan jika kesamaan daftar sebelum dan setelah pemilihan itu bukan sebuah kebetulan. Dengan kata lain, daftar nama yang beredar sebelum pemilihan itu memang datang dari Komisi II DPR yang sejak awal memang sudah punya pilihan.
"Itu artinya fit and proper test yang berlangsung tiga hari hanya sekadar basa basi," ujar dia.