"Mungkinkah sepinya proses seleksi anggota BPK sesuatu yang di-design atau disengaja oleh DPR?"
Komisi XI DPR akan menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 2022-2027 di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Senin (19/9). Agenda ini dinilai mengejutkan lantaran proses seleksi dilakukan nyaris tanpa jejak.
"Tiba-tiba saja sudah di tahap akhir, fit and proper test; bagaimana proses pendaftaran hingga rangkaian seleksi terhadap para calon selama ini tak banyak diperbincangkan, baik oleh publik juga oleh DPR sendiri," ucap peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus, Minggu (18/9).
"Mungkinkah sepinya proses seleksi anggota BPK sesuatu yang di-design atau disengaja oleh DPR?" imbuh dia dalam keterangannya.
Lucius mencurigai Komisi XI DPR dengan sengaja tak melibatkan masyarakat dalam proses seleksi anggota BPK. Pangkalnya, auditor negara yang terpilih selalu didominasi kader-kader partai politik (parpol). Ini telah terjadi beberapa kali dan diyakini kembali terulang.
"Dengan modal proses serupa yang dilakukan oleh DPR saat ini, maka potensi hasil akhir berupa terpilihnya anggota BPK yang berlatar belakang kader parpol merupakan sesuatu yang hampir pasti terjadi," tuturnya.