Penggagas Ijtima Ulama dalam Pilpres 2019 menolak rekonsiliasi antara Jokowi dengan Prabowo.
Penggagas Ijtima Ulama dalam Pilpres 2019 menolak rekonsiliasi antara Jokowi dengan Prabowo.
Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan Front Pembela Islam (FPI) dengan tegas menolak Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk menerima rekonsiliasi yang diajukan kubu Jokowi-Ma'ruf Amin.
Ketua PA 212 Slamet Maarif menilai rekonsiliasi antar pasangan calon pada Pilpres 2019 bakal berpengaruh terhadap citra Prabowo Selama ini. Kepercayaan umat Islam terhadap Prabowo bakal pudar lantaran banyak yang kecewa jika terjadi rekonsiliasi politik.
"Tetapi ketika Pak Prabowo masih Istikomah memperjuangkan agar bangsa ini ada keadilan, agar aset-aset negara itu tidak dibiarkan leluasa keluar dari Indonesia, itu akan sama dengan spirit kami yang selama ini kita bangun, maka Pak Prabowo akan selalu ada di hati kita semua," ujarnya dalam pertemuan Gerakan Kemanusian yang dicanangkan oleh FPI, GNPF, dan PA 212 di Hotel Sofyan, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (10/7).
GNPF mengacu pada Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sedangkan PA 212 mengacu pada persaudaraan alumni 212. Kedua kelompok ini merupakan perkumpulan massa yang menggelar aksi unjuk rasa kasus mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).