Golkar tak punya sosok populer yang bisa diusung di Pilgub Jabar untuk menggantikan Ridwan Kamil.
Upaya mendorong eks Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) terjun ke gelanggang Pilgub DKI Jakarta 2024 berlangsung alot. Meski rencana itu sudah disokong Gerindra dan konon direstui Presiden Joko Widodo (Jokowi), Golkar masih enggan melepas RK pada kontestasi elektoral di ibu kota.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berdalih usulan pencalonan RK di Pilgub DKI Jakarta masih dievaluasi. Selain itu, Golkar juga masih menunggu hasil survei elektabilitas para kandidat teranyar.
“Nanti kita akan putuskan. Tetapi survei arah (dukungan terhadap RK) dan tren saintifiknya ke sana (Pilgub Jabar),” ucap Airlangga kepada wartawan di Grand Ballroom Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (22/6).
Pengamat politik dari Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta Bambang Arianto tidak heran jika terjadi tarik ulur pencalonan RK di Pilgub DKI. Menurut dia, Golkar bakal jadi pihak yang paling dirugikan jika sepakat menerjunkan RK di DKI.
“Gerindra ngotot karena memang pamornya RIdwan Kamil lebih moncer karena yang akan dihadapin Anies (Baswedan). Ini yang akan membuat Gerindra berat menghadapinya,” ujar Bambang kepada Alinea.id, Minggu (23/6).