"Pak Prabowo ini prajurit. Prajurit itu bila negara memanggil, ya, siap bekerja."
Juru bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, sudah ada kesepakatan di internal Gerindra untuk pindah ke gerbong koalisi parpol pendukung pemerintah Jokowi-Ma'ruf atau Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Menurut dia, Gerindra kini hanya tinggal menunggu lampu hijau dari Presiden Jokowi.
"Iya, (tinggal menunggu keputusan Jokowi). Jadi, tentu kami persilakan apabila Pak Jokowi dan pemerintah lima tahun ke depan (jika) membutuhkan dan bersesuaian dengan konsepsi Gerindra. Tentu, Gerindra dengan kesanggupannya, kita akan bekerja," ujar Dahnil di sela-sela Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerindra di Hambalang, Bogor Jawa Barat, Rabu (16/10).
Sebelumnya, Gerindra dikabarkan bakal segera merapat ke koalisi Jokowi. Isu itu kian kencang berembus setelah Prabowo bertemu dengan sejumlah ketua umum parpol KIK. Saat bertemu Prabowo, Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan tak akan mengganjal Gerindra jika berniat bergabung dengan KIK.
Lebih jauh, Dahnil mengatakan, Gerindra tidak khawatir bakal kehilangan basis pemilih meskipun pindah gerbong. "Menurut Pak Prabowo, tidak ada yang jauh lebih tinggi kepentingannya ketimbang kepentingan bangsa dan negara. Jangan lupa, ya, Pak Prabowo ini prajurit. Prajurit itu bila negara memanggil, ya, siap bekerja," tutur dia.
Terkait jatah menteri, Dahnil mengatakan, sikap Gerindra pun demikian. Prabowo dan Partai Gerindra menyerahkan sepenuhnya keputusan terkait menteri Gerindra kepada Jokowi selaku Presiden terpilih.