Hanura tak ingin pelaksanaan pemilu serentak kembali menelan korban jiwa seperti yang terjadi pada Pemilu Serentak 2019 lalu.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Hanura I Gede Pasek Suardika masih berharap pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif 2024 mendatang dilaksanakan terpisah. Hal ini berdasarkan pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 yang dinilai terlalu rumit hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
"Yang jelas Partai Hanura kurang setuju bila pilpres dan pileg pelaksanaannya digabung," kata Gede Pasek di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (1/3).
Menurutnya, pelaksanaan pemilu serentak jauh lebih rumit. Partai politik harus memecah konsentrasi pada pemilihan presiden dan legislatif dalam waktu bersamaan.
Selain itu, pelaksanaan pilpres dan pileg yang dilakukan serentak juga dinilai Pasek menyulitkan penyelenggara pemilu. Bahkan pada Pemilu 2019 lalu, jatuh banyak korban jiwa dari kelompok penyelenggara pemungutan suara atau KPPS.
"Ini terbukti pada penggabungan pilpres dan pileg lalu banyak korban jiwa sehingga itu tidak boleh terulang lagi," katanya.