Syarief Hasan menilai, kebijakan menaikkan harga BBM tersebut kurang tepat dilakukan secara terburu-buru.
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan menyebut kebijakan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) secara tiba-tiba pada tahun 2022 ini patut disesalkan. Pangkalnya, kenaikan harga BBM secara terburu-buru ini berpotensi menambah beban ekonomi masyarakat kecil yang terdampak oleh Pandemi Covid-19.
Bahkan, kata dia, saat ini varian Omicron cenderung meningkat lagi dan diprediksikan akan mencapai 100 ribu orang terinfeksi perhari. Syarief Hasan menilai, kebijakan menaikkan harga BBM tersebut kurang tepat dilakukan secara terburu-buru.
"Saat ini, daya beli masyarakat masih lemah akibat dampak dari Pandemi Covid-19. Kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM secara terburu-buru dapat semakin mempersulit masyarakat kecil yang selama ini banyak menggunakan BBM," kata Syarief Hasan dalam keterangannya, Rabu (23/2).
Politikus Partai Demokrat ini berharap pemerintah menyiapkan BBM yang bisa diakses oleh masyarakat dengan harga murah. Menurutnya, Fraksi Partai Demokrat tidak pernah sepakat dengan kebijakan menaikkan harga BBM ini.
"Kebijakan ini tidak pernah dibicarakan sebelumnya dengan DPR RI, padahal kebijakan ini menyangkut hajat hidup orang banyak," kata Syarief Hasan.