Pada Februari 2022 tingkat kepuasan mencapai 69%, kini pemerintahan hanya mendapat 40% kepuasan dan respons positif dari publik.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, menyampaikan hasil survei mengenai
kepuasan publik atas kinerja pemerintah dan sejumlah elite politik serta partai politik yang diperkirakan ikut meramaikan pesta demokrasi. Salah satu isu yang menjadi materi survei adalah kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dan pemerintahan saat ini.
Survei dilakukan secara hybrid dengan 480 responden dan sambungan telepon. Di mana selama periode Mei 2022 ini, kepuasan dan kepercayaan publik mengalami penurunan yang cukup drastis. Yakni jika sebelumnya pada Februari 2022 tingkat kepuasan mencapai 69%, kini pemerintahan hanya mendapat 40% kepuasan dan respons positif dari publik.
"Saat ini kepuasan masyarakat atas kinerja dan kebijakan pemerintah hanya 40%. Yang sangat puas 4% dan 36% sekedar puas. Kemudian, sebanyak 51% tidak puas, dan 9% sangat tidak puas," jelas Dedi Kurnia Syah, dalam keterangan yang dipantau secara online, Sabtu (4/6).
Dedi menambahkan, menurunnya tingkat kepuasan publik disebabkan oleh beberapa aspek seperti sosial, ekonomi, dan poltik serta hukum yang masing-masing mempengaruhi sebanyak 47%, 38%, dan 40%.
"Isu sosial yang paling berkontribusi atas penurunan kepuasan masyarakat itu isu kenaikan harga minyak goreng dan pupuk," ujar Dedi Kurnia Syah.