Bacapres Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto saling salip di papan survei elektabilitas.
Pertarungan politik memperebutkan suara di Jawa Timur (Jatim) bakal berlangsung alot. Sekira empat bulan jelang pencoblosan, bacapres Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto saling salip di papan survei elektabilitas, khusus untuk Jatim. Anies Baswedan sebagai kandidat dengan elektabilitas paling bontot pun masih berpeluang menghadirkan kejutan.
Meskipun kerap merajai survei, pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak menilai Prabowo, yang kini didampingi Gibran Rakabuming Raka, jadi kandidat yang potensial tergerus elektabilitasnya. Pasalnya, Prabowo dan Gibran tidak merepresentasikan kalangan santri.
"Jatim menjadi the decisive battle, perang yang menentukan karena besarnya jumlah penduduknya. Dengan mengambil Gibran, Prabowo harus ekstra keras memenangi kompetisi di palagan yang menjadi basis Nahdliyin," kata Zaki kepada Alinea.id, Selasa (31/10).
Hasil survei Pusat Studi Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang dirilis awal Oktober, menemukan Ganjar jadi kandidat yang paling tinggi elektabilitasnya, yakni 42,8%. Prabowo mengekor dengan tingkat keterpilihan sebesar 37,1% dan Anies berada di posisi akhir dengan perolehan 19,5%.
Namun, Ganjar diprediksi bakal keok jika Pilpres 2024 berlangsung hingga putaran kedua. Dalam skema head to head, dengan asumsi Anies tersingkir dari kompetisi, Prabowo unggul dengan elektabilitas sebesar 50,7%. Ganjar hanya memperoleh 47,4%.