Mestinya Jokowi memberikan kepercayaan pada menteri atau anak bangsa yang lain. Sebab, banyak orang hebat di Republik ini.
Direktur Eksekutif Indonesian Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai, keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan tanggung jawab urusan minyak goreng kepada Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sangat tidak tepat. Hal itu, menurutnya, akan memunculkan kesombongan dan bisa terjadi penyimpangan-penyimpangan atau abuse of power.
"Kan menteri itu sudah ada job-jobnya, sudah ada pos-posnya. Masa iya semua job dan semua pos diberikan ke Luhut semua," ujar Ujang saat dihubungi Alinea.id, Rabu (25/5).
Ujang menilai, keputusan Jokowi tersebut bisa saja merupakan bentuk kepercayaan pada Luhut. Namun, di saat yang sama sebagai bentuk ketidakpercayaan pada menteri-menteri lain.
Mestinya, kata Ujang, Jokowi tak memberikan kepercayaan berlebihan ke Luhut karena menumpuk satu jabatan dalam diri seorang itu tak bagus. Selain itu, masih banyak menteri lain atau juga anak bangsa yang hebat di Tanah Air untuk dapat menangani kisruh migor.
"Sebaiknya urusan minyak goreng itu berikan ke Menko Ekonomi. Bukan Menko Marves. Mestinya dikasih ke menteri lain lah. Tetapi sudah tak mungkin. Karena itu sudah keinginan Jokowi dan sekaligus juga keinginan Luhut," kata dia.