Politik

Kemenangan kotak kosong adalah alarm bagi pembegal demokrasi

Publik memilih kotak kosong karena kecewa dengan paslon yang dihadirkan elite-elite politik.

Rabu, 04 Desember 2024 15:01

Pilkada Serentak 2024 diwarnai kemenangan kotak kosong. Dari total 37 daerah yang pilkadanya hanya diikuti satu pasang calon, kotak kosong setidaknya menang di dua daerah, yakni pada Pemilihan Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Pangkalpinang dan Pilbup Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.  

Di Pilwalkot Pangkalpinang, pasangan Maulan Aklil (Mole) dan Masagus M Hakim hanya meraup 35.177 suara atau 41%. Kotak kosong mendominasi  48.528 suara atau 57,98%. Di Pilbup Bangka, kotak kosong menekuk pasangan tunggal Mulkan-Ramadian dengan raihan 57,25% berbanding 42,75%. 

Adapun di Pilwalkot Banjarbaru, suara tidak sah mendominasi. Hasil hitung-hitungan Gerakan Masyarakat Peduli Demokrasi (GMPD) Banjarbaru, perolehan suara tidak sah di Pilkada Banjarbaru mencapai 78.807 suara atau 68,6%. Berstatus sebagai paslon tunggal, Erna Lisa Halaby dan Wartono (Lisa-Wartono) hanya meraup 36.113 suara atau 31,4%. 

Lisa-Wartono mendadak menjadi paslon tunggal setelah KPU Kota Banjarbaru membatalkan pencalonan pasangan Muhammad Aditya Mufti Ariffin dan Said Abdullah (Ariffin-Said) jelang pencoblosan. Meski begitu, foto Aditya-Said masih terpampang di kotak suara. KPU berdalih belum sempat mengganti foto Aditya-Said dengan gambar kotak kosong. 

Meskipun didiskualifikasi, sebagian besar warga Banjarbaru yang masih mencoblos gambar Aditya-Said di surat suara. Sesuai aturan, surat suara semacam itu dianggap sebagai suara tidak sah. Selain itu, ada pula warga yang marah pasangan jagoannya didiskualifikasi dengan merusak surat suara. 

Irene Anggraini Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait