PDIP memastikan mendorong tiga jenderal polisi, Anton Charliyan, Murad Ismail dan Safaruddin untuk bertarung di 3 Pilgub berbeda.
PDIP telah menentukan kandidat yang akan diusung untuk kontestasi 17 Pilgub dalam Pilkada 2017. Terakhir, partai yang meraih 18,95% suara nasional itu mengumumkan jagoannya untuk bertarung di Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Selatan (Sumsel), Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah, (Jateng) Kalimantan Barat (Kalbar), dan Kalimantan Timut (Kaltim). Dari sekian nama, terdapat 3 jenderal polisi resmi didorong untuk menjadi kepala daerah.
Di Sumut, PDIP mendorong mantan Wagub DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat dan staf ahli di Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Sihar Sitorus untuk melawan duet Letjen Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah yang diusung Golkar, PKS, PAN, dan NasDem dengan total 50 dari 100 kursi DPRD Sumut. Lalu ada JR Saragih-Ance Selian yang diusung Demokrat, PKB dan PKPI.
Selanjutnya di Provinsi Sumsel, PDIP menjagokan Bupati Musi Banyuasi Dodi Reza Alex Nurdin dan Ketua DPD PDIP Sumsel sekaligus keponakan Taufik Kiemas, Muhammad Giri Ramandha Kiemas. Di Sumsel, PDIP akan berkoalisi dengan Golkar dan PKB yang lebih dulu mendeklarasikan dukungan kepada Dodi. Pasangan Dodi-Giri, akan berhadapan dengan Herman Deru-Mawardi Yahya yang diusung oleh Partai PAN, Nasdem dan Hanura. Lalu duet Ishak Mekki-Yudha Pratomo Mahyuddin yang telah mendapat dukungan dari Demokrat, PBB dan PPP serta Aswari Rifai yang masih menunggu restu Gerindra dan PKS.
Sementara di Jabar, PDIP akhirnya menunjuk Mayjen TNI (Purn) Tubagus Hasanuddin untuk berduet dengan Irjen Anton Charliyan. Padahal sebelumnya, Ridwan Kamil sempat meminta dukungan, partai berlambang banteng moncong putih itu lebih memilih pasangan berlatar TNI-Polri. Terlebih RK memilih Blampungupati Tasikmalaya sebagai pendampingnya. Pasangan ini didukung oleh PPP, Nasdem, PKB dan Hanura. Sedangkan lawan lainnya, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi diusung oleh Golkar, Demokrat dan PAN serta Sudrajat-Syaikhu yang didukung PKS dan Demokrat.
Kemudian di Jateng, PDIP kembali memberikan kesempatan kepada Ganjar Pranowo. Calon petahana itu akan dipasangkan dengan putra ulama sepuh, KH Maimoen Zubeir yakni Taj Yasin Maimoen dan juga mendapatkan dukungan dari Nasdem, PPP dan Demokrat. Mereka akan diuji oleh Sudirman Said yang menunggang Gerindra, PKS, dan PAN. Sedangkan, PKB, PAN, Hanura dan Golkar masih belum memutuskan.
Sedangkan di Kalbar, PDIP bergabung dengan Gerindra, Demokrat dan PKPI untuk mendukung Karolin Margret Natasa-Gidot. Karolin Margret Natasa adalah Bupati Landak serta putri mantan Gubernur Kalbar dua periode Kornelis. Suryatman Gidot adalah Bupati Bengkayang dua periode. Ia akan melawan duet Sutarmidji-Ria Norsan yang digandeng Hanura, Golkar, Nasdem, PKS, PKB, dan PPP
Kemudian Megawati menunjuk mantan Kapolda Kaltim, Irjen Safaruddin yang telah dimutasi untuk kembali ke wilayah itu guna mengikuti kontestasi Pilgub. Meski belum diketahui dengan siapa ia akan berpasangan, Safaraddin sudah ditunggu lawannya yakni Isran Noor-Hadi yang didukung Gerindra, PKS, dan PAN. Sedangkan Demokrat yang sebelumnya ingin menyandingkan Syaharie Jaang dengan Rizal Efendi, harus mengubah haluan setelah dugaan adanya kriminalisasi. Jaang pun kini disandingkan dengan Awang Ferdian. Duet Jaang-Awang sendiri telah mengantongi dukungan dari Demokrat, PPP, PKB dan Nasdem.