Setiap satu suara pemilih akan sangat menentukan masa depan bangsa.
Kubu pasangan Joko Widodo-Maruf Amin, mengajak pihak pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, untuk bersama-sama mengawal persoalan Daftar Pemilih Tetap (DPT) ganda di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebab persoalan ini berpotensi menghilangkan hak pilih masyarakat.
"Kubu Pak Prabowo dan Sandi, kemudian kubu Pak Jokowi-Maruf, mari kita bekerjasama mendorong KPU, agar DPT melindungi hak konstitusional warga negaranya," kata Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/9).
Masing-masing pihak, diharapkan dapat sama-sama menyisir data pemilih, agar tak ada lagi persoalan ketika data tersebut ditetapkan sebagai DPT. Selain itu, masyarakat pun diharapkan dapat berpartisipasi secara aktif jika menemukan pelanggaran terkait hal ini. Apalagi setiap satu suara pemilih, akan sangat menentukan masa depan bangsa.
Namun demikian, Hasto mengkoreksi sikap kubu Prabowo-Sandi, yang menolak data pemilih saat ini ditetapkan sebagai DPT untuk Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) oleh KPU.
"Jadi konteksnya bukan menolak, tapi konteksnya memperbaiki bersama-sama, karena secara konstitusi DPT adalah cermin hak rakyat yang berdaulat, untuk pemilih dijamin undang-undang," ujarnya.