Tindakan klaim itu, dinilai merupakan sikap yang tidak terpuji dan tak patut dicontoh.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, mempertanyakan tindakan pendataan kubu Moeldoko, atas aset Partai Demokrat yang tercatat atas nama pribadi. Dia mengibaratkan, pencatatan aset tersebut merupakan tindakan klaim barang yang dimiliki orang lain.
"Ibarat kata, ada orang luar, mentang-mentang pernah numpang tidur di rumah, melihat rumah kami, Demokrat, lalu ribut mempertanyakan urusan sertifikat tanah atau aset lainnya dari rumah kami. Seakan-akan dia yang punya rumah," tutur Herzaky, dalam keterangannya, Senin (21/3).
Herzaky lantas mempertanyakan sikap politik klaim tersebut. Baginya, tindakan klaim itu merupakan sikap yang tidak terpuji dan tak patut dicontoh.
"Apa begini politik gaya preman yang sedang dikembangkan? Mentang-mentang berselingkuh dengan oknum kekuasaan, seakan-akan bebas melakukan apa saja. Meskipun sangat tidak etis dan tidak bermoral serta di luar kepatutan?" tegasnya.
Baginya, tindakan klaim itu menunjukan kepada publik bahwa perbuatan yang dilakukan kubu Moeldoko tidak etis. Dia merasa, tindakan yang dilakukan kubu Moeldoko telah mengumbar fitnah dan hoaks.