La Nyalla Mahmud Mattalitti dan Sultan Bachtiar Najamudin, sempat terlibat adu mulut yang sengit dalam pemilihan Ketua DPD RI.
Perebutan kursi Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (01/10) lalu, berlangsung panas. Kedua kandidat Ketua DPD, La Nyalla Mahmud Mattalitti dan Sultan Bachtiar Najamudin, sempat terlibat adu mulut yang sengit.
Cek-cok keduanya bermula saat pembagian formulir dukungan sebesar 25% sebagai syarat mengajukan paket pimpinan DPD. Pada sebuah momen, La Nyalla tampak maju ke tengah ruang sidang dan mengucapkan sesuatu.
Entah apa kata-kata yang keluar dari mulut La Nyalla yang membuat Sultan murka. Senator asal Bengkulu itu mendekati La Nyalla dan menunjuk-nunjuk mukanya. Senator lainnya langsung bergerak berupaya melerai keduanya.
Dalam pemungutan suara, kubu Sultan-- sepaket dengan GKR Hemas, Yorrys Raweyai, dan Tamsil Linrung sebagai para wakil ketua--memenangi pertarungan setelah mengoleksi 95 suara. Kubu La Nyalla hanya meraup 56 suara.
Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan menilai drama adu mulut yang mewarnai perebutan kursi Ketua DPD RI memalukan. Apalagi, ini bukan kali pertama pemilihan Ketua DPD dan rapat di DPD diwarnai kegaduhan.