Bamsoet disebut mendapatkan kursi Ketua MPR dengan syarat tidak maju di Munas Golkar.
Wakil Koordinator Bidang Kepartaian DPP Golkar Darul Siska membantah tudingan loyalis Airlangga Hartarto yang menyebut Bambang Soesatyo (Bamsoet) melanggar komitmen karena mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Menurut Darul, tidak ada komitmen yang disepakati keduanya terkait kursi ketua umum.
"Saya tahu tidak ada perjanjian di antara mereka. Kalau ada pembicaraan di antara mereka berdua, mereka harus sadar bahwa partai ini bukan milik mereka berdua. Kesepakatan mereka berdua tidak mengikat seluruh kader Golkar di semua lini," kata Darul di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/11).
Darul mengatakan, Bamsoet siap maju di pemilihan ketua umum pada Musyawarah Nasional (Munas Golkar), awal Desember nanti. Menurut dia, pertimbangan Bamsoet tetap maju ialah karena adanya dukungan dari kader.
Terkait isu Bamsoet 'dipaksa' mundur dari pencalonan dengan iming-iming jatah kursi Ketua MPR, Darul pun membantahnya. "Beliau itu milik Golkar (dan) ditugaskan sebagai Ketua MPR oleh Golkar. Kalau Golkar kemudian memintai beliau bertanggung-jawab membesarkan partai, maka beliau tidak bisa menolak," ujar Darul.
Darul pun memastikan bahwa tidak ada perjanjian maupun komitmen yang dilanggar Bamsoet. Dia menilai, tuduhan kubu Airlangga hanya merupakan strategi untuk meraup dukungan dari kader-kader Golkar. "Ya tuduhan-tuduhan kan boleh saja dalam rangka meyakinkan pemilih di bawah," kata dia.