Masyarakat sipil berperan sebagai elemen yang menetralisir hoaks dan misinformasi dari sudut pandang yang tidak memihak.
Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menyebut masyarakat sipil berperan penting dalam menghadapi tantangan pelaksanaan Pemilu 2024. Salah satunya adalah sebagai pihak yang menetralisir informasi bohong yang berpotensi meningkat jelang perhelatan pesta demokrasi.
"Menyikapi media dan Pemilu 2024, salah satu tantangan besar kita adalah misinformasi, disinformasi, dan malinformasi," kata anggota Dewan Pembina Perludem, Titi Anggraini, dalam diskusi yang diadakan Dewan Pers, Kamis (26/1).
Menurut Titi, apabila ada isu terkait pemilu yang melibatkan lembaga penyelenggara, seperti KPU atau Bawaslu, maka klarifikasi yang disampaikan tetap berpotensi memiliki bobot yang berbeda di mata publik. Sebab, lembaga negara yang dimaksud tentu masih menjadi bagian dari isu terkait pemilu.
Sehingga, Titi memandang perlu adanya peran masyarakat sipil sebagai elemen yang menetralisir isu tersebut dari sudut pandang yang tidak memihak.
"Oleh karena itu, pada 2024 dalam melawan misinformasi, disinformasi, malinformasi, hoaks dan sebagainya, kami masyarakat sipil memiliki inisiasi untuk membangun forum multipihak," ujar dia.