Hubungan keduanya retak lantaran putra sulung Jokowi maju sebagai cawapres Prabowo pada Pilpres 2024.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut memarahi Menteri Sekretariat Negara, Pratikno, lantaran elektabilitas pasangan calon (paslon) nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, stagnan beberapa waktu terakhir. Bahkan, sulit menjadi modal pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berlangsung satu putaran lantaran di bawah syarat 50% plus 1 suara.
Kendati begitu, Joko Widodo (Jokowi) tidak hilang akal. Berdasarkan laporan Majalah Tempo, bekas Gubernur DKI Jakarta itu berupaya "rujuk" dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri.
Politikus PDIP, Erwin Moeslimin Singaruju, membantah rumor tersebut. "Hoaks, hanya isu," katanya kepada Alinea.id, Senin (22/1).
Kemungkinan rujuk
Sementara itu, pengamat politik Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul, menilai, upaya Jokowi berdamai Megawati bisa terjadi jika perseteruan keduanya bukan gimik. Sebab, politik sangat dinamis nan cair sehingga keributan keduanya hanya sebatas penampilan panggung.