Pemerintah dan DPR sama sekali belum pernah membahas rencana kenaikan harga BBM dan gas LPG.
Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Mulyanto mengingatkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif untuk tidak latah ikut meneror masyarakat dengan isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji 3 kilogram (kg). Mulyanto meminta Arifin tidak mengeluarkan wacana yang bisa membuat masyarakat panik.
Menurutnya, hingga saat ini pemerintah dan DPR sama sekali belum pernah membahas rencana kenaikan harga BBM dan gas tersebut.
"Padahal baru saja mahasiswa menggelar demonstrasi, di mana salah satu tuntutannya adalah soal BBM. Ini artinya pemerintah sangat tidak peka," ujar Mulyanto kepada Alinea.id, Jumat (15/4).
Di sela-sela rapat kerja Komisi VII DPR pada Rabu (13/4), Menteri ESDM menyatakan bahwa dalam jangka menengah dan panjang, pihaknya memiliki strategi untuk penyesuaian harga Pertalite, solar, dan gas melon 3 kg. Terkait pernyataan Menteri Arifin tersebut, Mulyanto bilang, masyarakat harus tetap tenang, sebab hal itu merupakan strategi Kementerian ESDM dalam jangka menengah dan panjang, bukan strategi jangka pendek.
"Dalam terminologi Bappenas (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional), strategi jangka pendek bersifat tahunan, sementara strategi jangka menengah itu bersifat lima tahunan. Juga yang dipaparkan Menteri ESDM dalam raker tersebut adalah sebuah strategi umum, bukan sebuah rencana, apalagi sebuah usulan konkret kepada DPR," kata Mulyanto.