Kebutuhan tenaga pelacak Covid-19 di Indonesia sebanyak 80.000 orang.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) bakal dilibatkan untuk melacak kasus Covid-19 di daerah. Pelibatan ini ditujukan sebagai bentuk pencegahan laju penularan Covid-19.
"Jadi tadi pagi jam 08.00, saya rapat gabungan dengan Panglima TNI, dengan seluruh Babinsa mulai besok akan dilatih (melacak kasus Covid-19) oleh Puskesmas," kata Budi, dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, disiarkan secara virtual, Selasa (9/2).
Budi menerangkan, pelibatan Babinsa dan Bhabinkamtibmas itu sebagai bentuk pemenuhan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait tracing kasus Covid-19.
Berdasarkan standar WHO, kata Budi, 30 tracer atau tenaga pelacak disiapkan bagi 100.000 penduduk. Dengan demikian, kebutuhan tenaga pelacak di Indonesia sebanyak 80.000 tracer.
"Sekarang kita masih punya 5.000-an tracer, sesudah beberap mencoba merekrut. Karena ini mesti dilakukan cepat, kita mencari cara yang paling cepat bisa merekrut orang-orang yang mengenal daerahnya, kalau bisa sudah ada di sana, dan kita bisa suruh cepat, dan disiplin dia jalan," tutur Budi.