Politik

Obok-obok partai ala rezim Jokowi

Jokowi disebut cawe-cawe dalam kemunduran Airlangga dari jabatan Ketum Golkar dan dituding ingin menguasai PDI-P.

Jumat, 16 Agustus 2024 16:16

Kemunduran mendadak Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum Partai Golkar memunculkan beragam spekulasi liar. Sejumlah analis menganggap ada campur tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam peristiwa politik itu. Jokowi disebut-sebut ingin menguasai Golkar atau menempatkan orang kepercayaannya di kursi Ketum Golkar. 

Setidaknya sudah ada tiga kandidat yang potensial menggantikan Airlangga sebagai ketum, yakni Waketum Golkar Bambang Soesatyo, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. 

Bahlil diklaim sebagai kandidat terkuat dan telah mengantongi dukungan dari 34 DPD Golkar. Pernah jadi Ketua HIPMI dan aktif di HMI, Bahlil dikenal salah satu orang kepercayaan Jokowi. Rumornya Bahlil bakal menganugerahkan posisi Ketua Dewan Pembina Golkar ke Jokowi jika terpilih jadi ketum.  

Selain Golkar, Jokowi juga disebut-sebut berhasrat menguasai PDI-Perjuangan, parpol yang membesarkan namanya. Tudingan itu diutarakan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat memberikan sambutan di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/8). 

Megawati berdalih ia terpaksa batal pensiun karena ada yang mau mengambil alih partainya. Namun, ia tak merinci sosok yang berniat menguasai PDI-P itu. "Saya ini barang antik. Usia 77 tahun. Sesuai aturan harusnya sudah pensiun," kata Megawati. 

Immanuel Christian Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait