Pendatang baru yang disokong KIM dan direstui Prabowo sukses menumbangkan kandidat petahana di Pilkada Serentak 2024.
Para kandidat dari kalangan petahana berguguran di Pilkada Serentak 2024. Tak hanya kalah tipis, banyak petahana yang raihannya tertinggal jauh dari pasangan kandidat pendatang baru. Selain di level pilgub, fenomena petahana gagal mempertahankan kekuasaan juga terpentas di pilkada level pilwalkot dan pilbup.
Di Pilgub Bengkulu, misalnya, pasangan petahana Rohidin Mersyah-Meriani (Rohidin-Meriani) ditumbangkan pasangan Helmi Hasan-Mian (Hasan-Mian). Hasil hitung cepat LSI Denny JA menunjukkan Rohidin-Meriani meraup 43,82% suara. Hasan-Mian hanya mengoleksi 56,18% suara.
Rohidin adalah calon gubernur petahana. Beberapa hari sebelum pemungutan suara, ia terjaring operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Rohidin diduga menyelewengkan anggaran pemprov untuk kepentingan pemenangannya di pilkada.
Pada Pilgub Lampung, penantang Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela (Rahmat-Djihan) sukses menekuk pasangan petahana Arinal Djunaidi-Sutono (Arinal-Sutono). Hasil hitung cepat Indikator Politik Indonesia menunjukkan Arinal-Sutono hanya mampu mengumpulkan 17,46%. Rahmat-Jihan unggul telak dengan raihan 82,54% suara.
Rahmat-Jihan diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang terdiri dari Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (KS), Partai Amanat Nasional (PAN), Golkar, Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Buruh. Arinal-Sutono hanya diusung PDI-Perjuangan. Arinal pernah menjadi sorotan publik karena jalan rusak di Lampung.