Jokowi mengungkap kemungkinan membentuk parpol baru sebagai kendaraan politiknya.
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mewacanakan membentuk partai politik baru sebagai kendaraan politiknya setelah tak berkuasa. Di bayangan Jokowi, parpol itu akan berkonsep layaknya perusahaan terbuka. Ia menyebut partai itu sebagai partai super Tbk.
"Masih dihitung, masih dikalkulasi. Belum tentu juga direalisasikan," kata Jokowi dalam wawancara dengan Najwa Shihad di yang tayang di YouTube Najwa Shihab, belum lama ini.
Jokowi menuturkan partai politik yang ingin ia bentuk nantinya bisa dimiliki oleh seluruh anggotanya. "Masih dalam pematangan," imbuh eks kader PDI-Perjuangan itu.
Jokowi dipecat dari PDI-P tak lama setelah Pilpres 2024 usai. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sempat dirumorkan bakal berlabuh di sejumlah parpol, semisal Golkar, Gerindra, dan Partai Solidarita Indonesia (PSI). Namun, hingga kini Jokowi belum berparpol.
Analis politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak menilai pembentukan parpol terbuka yang diwacanakan Jokowi bukan isapan jempol. Menurut dia, Jokowi memiliki modal politik untuk mendirikan parpol baru. Pengaruh Jokowi terutama cukup kuat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.