Perubahan nomenklatur yang dilakukan Jokowi dikhawatirkan mengganjal kinerja dan punya ekses negatif.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja mengumumkan para menteri yang akan membantunya di Kabinet Indonesia Maju dalam lima tahun ke depan. Kabinet itu memiliki komposisi 4 menteri koordinator, 30 menteri teknis, dan 4 pejabat setingkat menteri.
Selain itu, tercatat ada 3 kementerian yang mengalami perubahan nomenklatur di kabinet baru Jokowi. Pertama, Kementerian Pariwisata dilebur dengan Badan Ekonomi Kreatif menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Kedua, Jokowi memisahkan Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dan mengembalikannya ke Kemendikbud. Kemenristek Dikti berganti menjadi Kemenristek dan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) yang dipimpin Bambang Brodjonegoro.
Yang paling krusial, Jokowi menambahkan tugas mengawal investasi kepada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman yang kembali dipimpin Luhut Binsar Pandjaitan. Nomenklaturnya berubah menjadi Kemenko Maritim dan Investasi.
"Saya kira terobosan-terobosan dalam rangka Indonesia poros maritim dunia dalam menangani hambatan investasi dan merealisasikan komitmen-komitmen investasi besar ada di tangan beliau," ujar Jokowi saat memperkenalkan Luhut sebagai Menko Maritim di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10) lalu.