"Potensi 'pisah ranjangnya' antara Khofifah dan Emil, menurut saya, mungkin lebih karena Khofifah dilamar sebagai calon wapres."
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, berpeluang kembali berpasangan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Pangkalnya, keduanya saling membutuhkan.
"Saya kira, keduanya saling membutuhkan dan melengkapi jika memang mencalonkan diri lagi sebagai cagub (calon gubernur) dan cawagub (calon wakil gubernur) 2024," ucap pengamat politik Universitas Airlangga (Unair), Ali Sahab, kepada Alinea.id, Senin (12/12).
"Khofifah masih membutuhkan Emil yang bisa sebagai vote getter pemilih pemula. Belum lagi efek Arumi Bachin sebagai artis bisa memperkuat suara Emil," imbuhnya.
Sementara itu, dari aspek Emil, politikus Partai Demokrat ini masih membutuhkan Khofifah lantaran loyalnya pemilihnya dari Muslimat dan Fatayat Nahdlatul Ulama (NU). "Walaupun kalau dilihat secara kinerja Jatim selama kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa, bisa dikatakan tidak terlalu istimewa," ujar Ali.
Lebih jauh, Ali menilai, keduanya mungkin tidak akan berpasangan kala Khofifah maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Katanya, kontestasi ke depan menjadi perjudian bagi Khofifah, apakah akan maju pada pilpres atau pemilihan gubernur (pilgub).