Ansy Lema, Melki Laka Lena, dan Simon Petrus Kamlasi potensial mendapat tiket maju ke Pilgub NTT.
PDI-Perjuangan (PDI-P) akhirnya resmi mengusung Yohanis Fransiskus Lema alias Ansy Lema sebagai calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT). Keputusan itu diumumkan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto dalam rapat kerja daerah DPD PDI-P NTT di Kupang, NTT, Rabu (10/7) lalu.
"Ansy Lema ini menjadi bagian dari gerakan mahasiswa tahun 98 dan kemudian yang bersangkutan menjadi anggota DPR RI, bahkan baru saja terpilih kembali. Jadi, ada pengalaman nasional dan internasional. Dalam pandangan Ibu Megawati Soekarnoputri, NTT ini sangat penting dan strategis," ujar Hasto dalam keterangan pers.
Ansy Lema ialah anggota DPR RI periode 2019-2024. Berlaga di daerah pemilihan (dapil) NTT 2 pada Pileg 2024, Ansy kembali lolos ke Senayan. Pria kelahiran 27 Maret 1976 itu cukup populer di NTT, kampung halamannya.
Tak bisa mencalonkan sendirian, Hasto mengatakan PDI-P juga bakal membangun kerja sama politik dengan parpol-parpol lainnya dalam mengusung Ansy. Hingga kini, PDI-P belum menentukan pendamping Ansy di Pilgub NTT.
"Seluruh jajaran partai akan bergerak melakukan langkah-langkah konsolidasi di dalam memenangkan saudara Ansy Lema sebagai gubernur NTT. Ini akan senafas dengan perjuangan di pilkada tingkat kabupaten dan kota," kata Hasto.
Berbasis hasil Pileg 2024, PDI-P mengantongi 9 kursi di DPRD NTT, serupa dengan raihan Golkar dan Gerindra. Sisanya terbagi ke NasDem (8 kursi), Demokrat (7 kursi), Partai Kebangkitan Bangsa (7 kursi), Partai Solidaritas Indonesia (6 kursi), Partai Amanat Nasional (4 kursi), Hanura (4 kursi), Partai Keadilan Sejahtera (1 kursi), dan Perindo (1 kursi).