Menurut Hidayat, sikap Jokowi berbeda dengan Pilpres 2014 lalu.
Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, mengkritik sikap Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang dinilai aneh karena merangkul Partai Gerindra untuk masuk dalam jajaran Kabinet Kerja jilid II.
Menanggapi wacana itu, Hidayat mengatakan sebagai pemenang Pilpres 2019 dengan dukungan partai politik yang banyak, seharusnya bekas Wali Kota Solo itu tak perlu mengajak Gerindra masuk dalam kabinetnya. Menurut Hidayat, sikap Jokowi berbeda dengan Pilpres 2014 lalu.
“Ini agak aneh ya, Pak Jokowi dulu hanya menang 4 persen. Gak pakai narik-narik. Sekarang menang 10 persen kenapa pakai narik-narik yang lain gitu lho," kata Hidayat di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/10).
Hidayat menuturkan, risiko partai yang kalah Pemilu ialah berada di luar kabinet. Jangan sampai bergabungnya Gerindra ke kabinet akan menimbulkan kehebohan, terutama dari barisan partai politik pendukung Jokowi.
"Demokrasi itu ada yang menang dan ada yang kalah. Yang kalah tidak perlu ditarik-tarik malah kemudian menimbulkan kehebohan-kehebohan," ucap Hidayat.