PKS kritik Presiden Jokowi terkait mundurnya dua stafsus milenial.
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengapresiasi langlah dua Staf Khusus (stafsu) Milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengundurkan diri di tengah polemik yang terus mendera keduanya.
Sebelumnya Stafsus Milenial Presiden, Adamas Belva Syah Devara mengundurkan diri setelah perusahaannya, Ruangguru menjadi salah satu mitra dalam program Kartu Prakerja. Menyusul Belva, kini giliran Andi Taufan Garuda Putra ikut mundur.
Mundurnya Andi berkaitan dengan kontroversi surat berkop Sekretaris Kabinet (Setkab) yang ditujukan kepada para camat di berbagai daerah untuk bekerja sama dengan perusahaan yang dipimpinnya, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha).
"Pertama saya apresiasi langkah mundurnya mereka berdua. Namun, kita perlu lihat apakah mundurnya mereka dilandasi dengan tekanan publik," kata Mardani saat dihubungi, Jumat (24/4).
Anggota Komisi II ini mengatakan, sebenarnya dalam hal ini bukan stafsus milenial yang patut dikritisi. Melainkan Presiden Jokowi sebagai orang yang mempercayai mereka akan jabatannya sebagai stafsus.