Kendati begitu, PKB tak menampik adanya kemungkinan apabila di kemudian hari bergabung dengan koalisi partai yang disarankan Rizieq.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bergeming menghadapi Imam besar FPI Habib Rizieq Shihab yang mendorong pembentukan koalisi antar partai berbasis massa Islam. Sekjen PPP Arsul Sani menegaskan partainya akan tetap mendukung Joko Widodo, sebagai calon presiden untuk periode kedua.
"Jadi, tentu tidak akan bergabung ke sana," kata Arsul kepada Alinea, Minggu (3/6).
Koalisi itu mengemuka dalam pertemuan yang dilakukan oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, serta petinggi Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais di kediaman Rizieq, di Arab Saudi. Rizieq mendorong deklarasi koalisi empat partai, yakni Gerindra, PAN, PKS, dan PBB, sekaligus membuka pintu terhadap partai lain terurama dengan basis massa Islam.
Terkait kunjungan tokoh-tokoh politik tersebut ke kediaman Rizieq, Arsul mengatakan hanya ingin berprasangka baik saja. Dia beranggapan kedatangan Prabowo, Amien Rais dan yang lainnya sebagai ajang silaturahmi. Pertemuan itu diharapkan bisa mendinginkan suhu politik dalam negeri, sehingga membawa manfaat bagi masyarakat.
Meskipun begitu, Arsul menganggap wajar apabila pertemuan itu bernuansa politis. Sebab, pertemuan dilakukan oleh orang-orang politik. "Maka, PPP melihatnya sebagai hal yang wajar saja. Namun, karena pertemuannya di bulan ramadan, maka output politiknya pun seperti saya katakan, hendaknya mendinginkan suhu politik," harapnya.