Jangan menjadi barisan oposisi yang menimbulkan atau menyebarkan kebencian pada masyarakat.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyinggung barisan oposisi saat menyampaikan pidatonya bertajuk Visi Indonesia di Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Minggu, (14/7). Presiden Jokowi mempersilakan bagi para pihak yang memilih untuk menjadi oposisi semasa pemerintahannya selama lima tahun ke depan.
“Dalam demokrasi, mendukung mati-matian seorang kandidat itu boleh. Mendukung dengan militansi yang tinggi itu juga boleh. Menjadi oposisi itu juga sangat mulia. Silakan,” kata Jokowi dalam pidatonya pada Minggu, (14/7).
Menurut Jokowi, menjadi oposisi tidak ada salahnya. Namun demikian, ia mengingatkan jangan menjadi barisan oposisi yang menimbulkan atau menyebarkan kebencian pada masyarakat. Apalagi, lanjut presiden, disertai dengan penghinaan dan caci maki.
“Asal jangan oposisi menimbulkan dendam. Asal jangan oposisi menimbulkan kebencian. Apalagi disertai dengan hinaan, cacian, dan makian,” ucap Jokowi.
Menurut Jokowi, dalam hidup berdemokrasi, ada norma-norma agama, etika, tata krama, dan budaya yang luhur yang melekat pada masyarakat. Karena itu, masyarakat diharap bisa menempatkan dirinya sebagai warga negara yang baik.