Saat ini, ada sekitar 74 juta pemilih dari kalangan generasi Z. Suara mereka bakal menentukan peta Pemilu 2024.
Joedea Aris Theofilus, 23 tahun, kepincut berat dengan program magang yang digelar Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada 2021. Tak lama setelah ikut magang, Joe, sapaan akrab Joedea, memutuskan bergabung dengan parpol pimpinan Giring Ganesha itu.
"Saat PSI buka magang, saya sudah mikirin untuk lanjut untuk menjadi kader PSI karena memang saya mau berkarier di partai politik," ujar Joe saat berbincang dengan Alinea.id, Senin (7/11).
Joe mulai tertarik terjun ke dunia politik saat masih berstatus sebagai mahasiswa Universitas Tarumanegara dan rutin turun ke gelanggang demonstrasi. Pada September 2019 lalu, Joe jadi salah satu mahasiswa yang ikut meramaikan gelombang unjuk rasa bertajuk Reformasi Dikorupsi di Jakarta.
Ketika itu, Reformasi Dikorupsi digelar untuk menuntut pembatalan revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) dan menolak rencana penngesahan revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Meksipun berdarah-darah, rangkaian aksi unjuk rasa itu tergolong gagal. Revisi UU KPK tetap berlaku. Hanya revisi KUHP yang ditunda pengesahannya.
"Sejak itu, saya merasa saya harus masuk ke partai politik. Sebab, aksi itu ternyata tidak membuahkan hasil dan memang, menurut saya, harus dari dalam kalau kita mau mengubah sesuatu supaya bisa berhasil," tutur pria yang kini didapuk jadi salah satu juru bicara DPP PSI itu.