Politik

Saat petahana jadi "underdog" di Pilkada Serentak 2024

Di Pilgub Lampung, pasangan petahana Arinal Djunaidi-Sutono hanya punya elektabilitas sebesar 18%.

Jumat, 08 November 2024 12:45

Status sebagai petahana kepala daerah tak selalu jadi jaminan tingkat keterpilihan tinggi. Di Pilkada Serentak 2024, sejumlah kandidat dari kalangan petahana justru tenggelam elektabilitasnya. Petahana seolah jadi underdog di kandang mereka sendiri. 

Di Pilgub Kalimantan Timur (Kaltim), misalnya. Survei WRC menunjukkan pasangan petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi (Isran-Hadi) hanya punya elektabilitas sebesar 36,8%. Pasangan penantang Rudy Mas’ud-Seno Aji (Rudy-Seno) mengoleksi 56,3%. Sisa responden belum menentukan pilihan. 

Situasi serupa juga terpentas di Pilgub Sumatera Utara (Sumut). Sigi Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas pasangan Edy Rahmayadi-Hasan Basri (Edy-Hasan) tertinggal dari pasangan penantang Bobby Nasution-Surya (Bobby-Surya). 

Didukung PDI-Perjuangan dan sejumlah parpol lainnya, tingkat keterpilihan Edy-Hasan hanya sekitar 27,1%. Pasangan Bobby-Surya yang disokong Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus mengoleksi elektabilitas hingga  44,9%.

Di Pilgub Lampung, petahana Arinal Djunaidi-Sutono (Arinal-Sutono) bahkan "babak belur". Berbasis hasil survei Disway Research and Development, Arinal Sutono hanya punya elektabilitas sekitar 18%. Adapun elektabilitas pasangan penantang Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela mencapai 68%.

Kudus Purnomo Wahidin Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait