Laporan ke pemerintah daerah tak kunjung ditanggapi serius. Warga berbondong-bondong mengadu ke Lapor Mas Wapres.
Gerah laporannya tak kunjung direspons pemerintah daerah, Adi Syaputra, warga Borong, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) akhirnya menjajal kanal pengaduan Lapor Mas Wapres. Berharap pemerintah pusat ikut turun tangan, Adi ingin kejelasan proyek jalan lingkar luar kota di Manggarai Timur yang mangkrak sejak 2019.
"Beberapa warga, termasuk saya, sudah melaporkan ini ke pemerintah daerah melalui berbagai saluran, termasuk aplikasi pengaduan masyarakat. Sayangnya, responsnya minim. Kami hanya diberi janji bahwa proyek akan dilanjutkan jika anggaran tersedia, tapi itu sudah lebih dari setahun yang lalu," kata Adi saat berbincang dengan Alinea.id, belum lama ini.
Proyek itu, menurut Adi, awalnya direncanakan sebagai akses utama untuk meningkatkan konektivitas kota. Anggarannya dipatok mencapai Rp3 miliar. Namun, proyek ini terhenti begitu saja. Jalan yang sudah dibuka malah merusak ekosistem mangrove di pesisir Pantai Borong.
"Dan beberapa warga kehilangan lahan tanpa kompensasi jelas. Menurut informasi yang kami dapat, masalahnya ada pada perencanaan yang buruk dan tidak adanya analisis dampak lingkungan (AMDAL) yang memadai. Pemerintah juga beralasan ada keterbatasan anggaran, tapi tidak ada transparansi mengenai langkah ke depannya," tutur Adi.
Adi mengaku sudah berulang kali melaporkan keluhan warga setempat kepada Pemkab Manggarai Timur, termasuk ke Dinas Pekerjaan Umum. Namun, responsnya selalu negatif. Itulah kenapa Adi mengadukan persoalan yang dialami warga Borong langsung ke pemerintah pusat.