Apabila Bulog menyatakan kesediaan beras masih mencukupi, seharusnya Kementerian Perdagangan jangan memberlakukan impor.
Calon wakil presiden Sandiaga Uno angkat bicara mengenai adanya polemik antara Bulog dan Kementerian Perdagangan terkait impor beras. Khususnya perbedaan data kesediaan beras antara Bulog dan Kementerian Perdagangan, sehingga bermuara kepada penentuan impor beras.
Menurut Sandi, perbedaan data tersebut tak seharusnya terjadi apabila data antar kementerian bisa disinkronkan. "Data yang dimiliki pada masing-masing kementerian harus disinkronkan. Terlihat data yang dipegang dan diyakini Kementerian Perdagangan berbeda dengan data yang dipegang Kementerian Pertanian," paparnya saatnya ditemui di Balai Kartini Jakarta Selatan, Kamis (20/9).
Apabila Bulog menyatakan kesediaan beras masih mencukupi, seharusnya Kementerian Perdagangan jangan memberlakukan impor.
Sandi mendorong agar pemerintah segera menyelesaikan polemik tersebut, dengan terlebih dahulu menyajikan data akurat tanpa adanya perbedaan satu sama lain.
"Datanya dulu yang diperbaiki. Kalau sudah sama akan terlihat cukup atau tidak.Kalau tidak cukup, tak ada pilihan lain. Tetapi kalau cukup jangan impor,"imbuhnya.