Politik

Skenario kotak kosong mempecundangi RK di Pilgub DKI

Diawali pembentukan KIM plus, Ridwan Kamil akhirnya memutuskan terjun ke Pilgub DKI Jakarta.

Rabu, 07 Agustus 2024 12:04

Setelah tarik ulur selama berpekan-pekan, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) akhirnya bersedia terjun ke gelanggang Pilgub DKI Jakarta. Pencalonan RK diawali dengan wacana pembentukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus. Khusus di ibu kota, KIM plus berencana menciptakan skenario calon tunggal. 

Setidaknya ada tiga parpol yang bisa diboyong ke KIM plus untuk merealisasikan itu, yakni Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa). Ketiganya merupakan pengusung Anies Baswedan sebagai kandidat Gubernur DKI Jakarta. Jika ketiganya berhasil diboyong, Anies dipastikan tak punya tiket untuk maju di Pilgub DKI. 

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pun demikian. Ahok tidak akan bisa maju di Pilgub DKI jika hanya mengandalkan PDI-Perjuangan. Jumlah kursi DPRD DKI yang dikoleksi partai besutan Megawati Soekarnoputri di Pileg 2024 hanya 15. Butuh 23 kursi untuk mencalonkan kandidat di Pilgub DKI. 

Direktur Eksekutif Citra Institute Yusak Farchan menilai skenario pilkada lawan kotak kosong bisa terwujud di Pilgub DKI Jakarta. Pasalnya, Nasdem, PKS, dan PKB sudah lama diisukan bakal diajak bergabung dalam koalisi parpol pendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran). 

"PKB, PKS, dan Nasdem punya kepentingan merangsek masuk ke pemerintahan Pak Prabowo-Gibran sehingga akan terjadi kompromi politik untuk saling sandera," ucap Yusak kepada Alinea.id, Senin (5/8).

Kudus Purnomo Wahidin Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait