Banyak janji saat kampanye Pilpres 2014 lalu hingga kini belum ditepati.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, angkat bicara terkait seruan Presiden Joko Widodo untuk menghentikan politik kebohongan yang selama ini muncul menjelang Pilpres 2019. Seruan tersebut, kata Fadli, lebih tepat ditujukan kepada Presiden Jokowi sendiri.
Menurut Fadli, politik kebohongan yang dikatakan Jokowi merupakan bentuk kritik terhadap dirinya sendiri. Pasalnya, pihak pemerintah lah yang selama ini melakukan kebohongan. Banyak janji saat kampanye hingga kini belum ditepati.
“Saya kira dia sedang menyindir dirinya sendiri. Mungkin dalam rangka refleksi. Yang jelas, menurut saya yang banyak melakukan politik kebohongan itu siapa? Kebohongan adalah orang yang membuat janji-janji kemudian tidak ditepati, itu namanya politik kebohongan. Saya kira selama 4 tahun ini, banyak sekali janji-janji yang belum ditunaikan,” kata Fadli Zon di Senayan, Jakarta, pada Senin, (22/10).
Sementara itu, Wakil Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid, mengapresiasi instruksi Presiden Jokowi. Sebab, sudah sewajarnya seorang kepala negara memberikan teladan dalam berpolitik praktis.
"Secara visi saya menyambut baik pernyataan itu, sudah sewajarnya bila presiden yang jadi contoh terbaik tentang berpolitik kebohongan itu, supaya yang lain mengikuti. Saya sangat mendukung berpolitik yang penuh dengan etika,"tuturnya.