Politik

Suram petani guram di era Jokowi

Angka rumah tangga usaha petani guram meningkat dalam satu dekade terakhir.

Sabtu, 19 Oktober 2024 12:04

Jumlah petani guram terus meningkat. Data Sensus Pertanian 2024 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) belum lama ini menunjukkan bahwa jumlah rumah tangga petani guram mencapai 16,8 juta pada 2023. Angka itu naik cukup signifikan jika dibandingkan pada 2013 yang mencapai 14,2 juta orang. 

Data BPS pada 2023 menunjukkan bahwa 28,21% masyarakat Indonesia bekerja di sektor pertanian. Namun, rata-rata pendapatan bersih mereka yang memiliki usaha pertanian hanya kisaran Rp1,59 juta per bulan. Adapun buruh pertanian tercatat punya upah di kisaran Rp2,37 juta per bulan. Secara nasional, upah buruh rata-rata mencapai Rp3,18 juta per bulan.

Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih menilai tren guremisasi telah terjadi sejak dekade 1970-an. Asa untuk menahan laju tren tersebut sempat mencuat saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjanjikan distribusi 9 juta hektare tanah dan 12 juta hektare hutan kepada petani untuk digarap.

"Tetapi, Jokowi tidak kunjung membagikan tanah sebesar itu kepada petani," ucap Henry kepada Alinea.id, Kamis (17/10).

Petani guram ialah mereka yang tidak memiliki tanah garapan atau hanya memiliki lahan kurang dari 0,5 hektare. Selama satu dasawarsa pemerintahan Jokowi, menurut Henry, Jokowi justru rutin memberikan izin untuk alih fungsi lahan bagi perkebunan, industrialisasi, dan proyek-proyek strategis nasional (PSN). 

Kudus Purnomo Wahidin Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait