Persentase hasil survei Puspoll Indonesia 20-29 April 2021 dengan sampel 1.600 responden yang tersebar di 34 provinsi.
Direktur Eksekutif Puspoll Indonesia Muslimin Tanja menyatakan sebanyak 14,8% responden mengaku pernah mendengar wacana pembentukan koalisi poros Islam. Sedangkan yang tak pernah mendengar 59,4% dan tidak menjawab 25,8%.
Persentase itu hasil survei Puspoll Indonesia 20-29 April 2021 dengan sampel 1.600 responden yang tersebar di 34 provinsi. Survei memakai metode multistage random sampling dan margin of error kurang lebih 2,45%.
"Jadi tingkat awareness-nya masih rendah, hanya sekitar 15%. Wacana ini sudah bergulir, tetapi satu bulan yang lalu saat survei dilakukan, baru sekitar 14,8% masyarakat atau responden mengatakan pernah mendengar koalisi itu atau wacana koalisi poros Islam," kata Muslimin saat memaparkan hasil survei secara virtual, Minggu (23/5).
Muslimin menambahkan, dari 14,8% responden tersebut mereka ditanya lagi apakah yakin koalisi poros Islam terbentuk. Hasilnya, 46% yakin dan 43% bersikap sebaliknya. Sementara sisanya atau 11% responden tidak menjawab.
"Paling tidak, ini menggambarkan bahwa saat ini publik pun kurang yakin kalau ini bisa terwujud. Ini adalah tantangan tersendiri bagi partai poros Islam. Perspektif publik itu ternyata belum terlalu yakin. Baru 50:50 yang mengatakan bisa terwujud atau tidak," ucap dia.