Politik

Survei Poltracking vs LSI di Pilgub DKI: Siapa yang salah?

Elektabilitas pasangan Pramono-Rano meroket di papan survei LSI.

Selasa, 29 Oktober 2024 12:06

Hasil survei elektabilitas para kandidat di Pilgub DKI Jakarta yang digarap Poltracking Indonesia dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) memicu polemik. Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) bakal memanggil para petinggi kedua lembaga tersebut karena menghasilkan hasil survei yang jauh berbeda. 

Anggota Dewan Etik Persepi Saiful Mujani mengatakan bakal mengklarifikasi hasil survei kepada Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha. Ia menegaskan tak akan segan-segan mengeluarkan lembaga survei yang terbukti memanipulasi data survei. 

"Bila ditemukan bukti melakukan pelanggaran etik berat, misalnya sengaja memanipulasi data, maka ia akan dikeluarkan dari keanggotaan dan direkomendasikan tidak menjadikan hasil surveinya sebagai rujukan," kata Saiful kepada wartawan di Jakarta, Senin (28/10). 

Sigi LSI dirilis pada Rabu (23/12). Hasil survei menunjukkan pasangan Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Rano) bertengger di posisi puncak dengan elektabilitas 41,6%. Pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RK-Suswono) di posisi kedua dengan tingkat keterpilihan 37,4%, sedangkan pasangan Dharma Kun-Kun Wardana (Dharma-Kun) di posisi paling buncit dengan elektabilitas 6,6%. 

Dilakoni pada periode pada 10-17 Oktober 2024, LSI menggunakan metode multistage random sampling. Sebanyak 1.200 warga Jakarta yang punya hak pilih dilibatkan sebagai responden. Tingkat kepercayaan survei sebesar 95% dengan batas galat sekitar 2,9%. 

Kudus Purnomo Wahidin Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait