Parpol pendukung calon presiden sudah harus memasukkan nama pasangan capres-cawapres ke KPU pada Agustus.
Warganet khususnya yang mengikuti media sosial Twitter, dikejutkan dengan maraknya hashtag 2019 Ganti Presiden. Gerakan itu disebut-sebut dipelopori politikus PKS, Mardani Ali Sera.
Beberapa orang yang kreatif kemudian menjadikan peluang untuk memproduksi kaos bertuliskan #2019GantiPresiden'. Bukan hanya Jakarta atau Pulau Jawa saja, gerakan membuat kaos terjadi di banyak daerah di Tanah Air.
Responsnya pun bermacam-macam dan dari berbagai kalangan. Misalkan saja Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengatakan ramainya kaos bertanda pagar #2019GantiPresiden jangan dipandang sebelah mata oleh Joko Widodo. Kata dia, banyak terjadi peristiwa pelengseran pemimpin di berbagai negara yang dimulai dengan pemunculan simbol.
Presiden Jokowi sempat berkomentar mengenai hal itu. Pada acara Konvensi Nasional Galang Kemajuan Tahun 2018 di Ballroom Puri Begawan, Bogor, (7/4), Jokowi berkata, "Masak dengan kaos bisa ganti presiden".
Pendukung Jokowi bereaksi dengan membuat tagar tandingan. Salah satunya yang dilakukan PPP dengan hashtag #Lanjutkan212.