Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai, memindahkan dukungan bukanlah persoalan yang mudah
Niat Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif mengalihkan dukungan dari PBB ke PKS, dinilai tidak akan memberi efek suara yang signifikan bagi PKS.
Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai, memindahkan dukungan bukanlah persoalan yang mudah. Membutuhkan proses untuk melakukannya.
"Tidak semudah membalik telapak tangan memindahkan dukungan dari PBB ke PKS," tukasnya saat dihubungi Alinea.id, Jumat (15/2) di Jakarta.
Seperti diketahui, pengalihan dukungan itu dilakukan Slamet Ma'arif setelah ada kesepakatan dengan PKS pada beberapa waktu lalu. Seiring dengan itu, PKS juga menyepakati memberikan bantuan hukum kepada Slamet Ma'arif, dalam kasus pelanggaran pemilu saat acara Tabligh Akbar PA 212 Solo Raya, di Jalan Slamet Riyadi, Gladak, Pasar Kliwon, Surakarta, Minggu (13/1) lalu. Slamet diduga melanggar aturan pemilu terkait kampanye di luar jadwal.
Barter kepentingan itu dinilai merupakan hal biasa. Slemet Ma'arif butuh pengacara dan itu akan disediakan oleh PKS. PKS juga membutuhkan massa dari PA 212 agar bisa lolos parliamentary threshold 4%.