MPR berharap keputusan rampung saat 16 Agustus nanti.
Ketua MPR, Bambang Soesatyo, kembali mendorong politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), almarhum Taufik Kiemas, sebagai Bapak Empat Pilar MPR. Alasannya, demi kepentingan bangsa dalam merawat ingatan sejarah kolektif.
Saat menjabat sebagai Ketua MPR 2009-2014, Taufik mencetuskan empat pilar. Mencakup Pancasila sebagai dasar negara, landasan ideologi, falsafah, etika moral, dan alat pemersatu bangsa; Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) 1945 selaku landasan konstitusional; Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) wujud konsensus; serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai semangat pemersatu dalam kemajemukan.
"Gagasan kebangsaan almarhum Taufik Kiemas yang kemudian dibungkus dalam Empat Pilar MPR RI yang harus terus menerus disosialisasikan, merupakan senjata pamungkas bangsa Indonesia untuk tetap berdiri tegak dan berdaulat. Empat Pilar MPR RI memastikan api proklamasi yang dinyalakan Bung Karno dan para founding fathers Indonesia tetap berkobar," ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa (9/6).
Bamsoet, sapaannya, melanjutkan, lahirnya Empat Pilar MPR tak terlepas dari kekaguman Taufik terhadap Bung Karno. Sebagai proklamator yang memerdekakan dan menyatukan Indonesia, presiden pertama itu disebut tak menginginkan negara terpecah belah.
"Sebelum menjadi menantu Bung Karno dengan mempersunting Ibu Megawati Soekarnoputri, sosok Taufik Kiemas sejak muda sudah menunjukkan kekaguman yang besar terhadap Bung Karno. Tahun 1962 saat kuliah di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, beliau bergabung dengan organisasi kemahasiswaan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), yang berpatron pada PNI (Partai Nasional Indonesia) di bawah kepemimpinan Bung Karno," tuturnya,