Hanya saja, Teuku tidak membeberkan nominal yang dijanjikan Moeldoko pada para kader dan mantan anggota Partai Demokrat.
Partai Demokrat merasa tidak sependapat dengan alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak ingin membalas surat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) soal kudeta.
Diketahui, Mensetneg Pratikno mengungkapkan, alasan mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak membalas surat penjelasan AHY atas dugaan kudeta itu karena masalah internal partai.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya mengungkapkan, adanya praktik politik uang yang dimainkan Kepala Staf Kepressidenan (KSP) Moeldoko dalam menjalankan ambisinya untuk meraih kursi kepemimpinan Partai Demokrat.
"Menurut kesaksian sejumlah kader yang merasa dijebak, juga telah dibagikan dana awal sebesar 25%, sedangkan sisanya akan dibagikan jika KLB selesai dilaksanakan dan saudara Moeldoko telah menjadi pemimpin baru," kata Teuku, dalam sebuah video pernyataan resmi yang diterima Alinea, Jumat (5/2).
Hanya saja, Teuku tidak membeberkan nominal yang dijanjikan Moeldoko pada para kader dan mantan anggota Partai Demokrat. Namun, dia menyimpulkan, bahwa upaya pendongkelan kepemimpinan Partai Demokrat melibatkan pihak ekternal.