Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar ijtima ulama jilid 4 sebagai respons tinggalkan Prabowo-Sandi
Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar ijtima ulama jilid 4 sebagai respons tinggalkan Prabowo-Sandi.
Ketua GNPF Yusuf Martak menyampaikan, ijtima ulama ke-4 digelar untuk mengkonsolidasikan sikap para ulama guna menentukan arah politik ke depan. Hal itu dilakukan setelah GNPF tak lagi mendukung Prabowo-Sandi.
"Jadi ijtima ulama ini akan menampung saran para ulama tentang sikap ke depan. Kami lebih mengarah jauh ke depan mengenai ke maslahat tadi," kata Yusuf Martak kepada wartawan di Cikini, Jakarta, Senin (15/7).
GNPF MUI merupakan kelompok yang didirikan saat aksi protes terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Kelompok ini kemudian menggelar ijtima ulama jilid 1-3 dan melabuhkan dukungan kepada pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Sekretaris Jenderal Front Pembela Islam (FPI) Munarman pada kesempatan yang sama mengatakan, ijtima ulama ke-4 ini dilakukan sebagai upaya untuk mengevaluasi dukungan GNPF terhadap pasangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.