Ketua MPR RI Bambang Soesatyo sedang memburu gelar guru besar dari Universitas Borobudur.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) tengah mengajukan diri sebagai calon guru besar dari Universitas Borobudur. Selain ngantor di Senayan, politikus Golkar itu mengajar di Universitas Pertahanan (Unhan). Sejak Maret 2023, Bamsoet juga jadi dosen tetap pada program studi doktor (S3) ilmu hukum di Universitas Trisakti.
Namun, pengajuan gelar profesor oleh Bamsoet itu memicu polemik. Dalam laporannya, Tempo menyebut riwayat pendidikan Bamsoet bermasalah. Berbasis penelusuran di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Bamsoet lulus S2 sebelum lulus S1.
Bamsoet tercatat lulus S2 di Institut Management Newport Indonesia (Imni) atau Sekolah Tinggi Manajemen Imni pada 1991. Padahal, Bamsoet baru menyelesaikan S1 pada 1992 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta.
Dalam sebuah siaran pers yang dirilis pekan lalu, Bamsoet menjelaskan situasi yang dialaminya lazim sebelum Undang-Undang No 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi berlaku. Seseorang bisa kuliah program pascasarjana (S2) dengan menggunakan ijazah sarjana muda plus pengalaman kerja.
"Orang hanya melihatnya saya lulus S2 terlebih dahulu dibanding S1. Hal ini dapat saya pertanggungjawabkan. Tidak ada penyimpangan yang dilakukan," ujar Bamsoet.