Politik

Upaya Bawaslu cegah hoaks dan ujaran kebencian

Belakangan, ada tren media mengambil sumber berita dari media sosial, di mana opini warganet bisa diolah menjadi fakta baru.

Rabu, 18 April 2018 13:54

Ujaran kebencian, hoaks, dan pesan yang lekat sentimen SARA masih menghantui, jelang pelaksanaan pemilu mendatang. Terbukti berdasarkan data dari Kominfo, jumlah aduan mengenai SARA meningkat pada Februari 2018 sejumlah 135 aduan. Kemudian pada Maret ada pertambahan menjadi 648 aduan. Sejumlah aduan tersebut dilaporkan melalui email, Aduankonten.id, Whats App aduan konten, dan lapor.go.id.

Merespons itu, anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) M. Afifuddin menjelaskan dalam upaya penanganan hoaks yang merajalela, pihaknya saat ini tidak hanya melakukan penindakan dan pengawasan. Namun mereka juga melakukan pencegahan demi mengantisipasi meningkatnya hoaks dan ujaran kebencian.

Dalam hal antisipasi, Bawaslu meneken MoU dengan beberapa pihak di antaranya Kominfo dan Dewan pers.

“Dalam konteks ujaran kebencian, kami memang sedang menggaungkan perihal ujaran kebencian ini pada sisi pencegahannya,” katanya saat gathering media di Hoten Lorin, Sentul, Bogor, jawa Barat, pekan lalu.

Afif melanjutkan, seringkali ujaran kebencian dan hoaks mucul saat kampanye, karena itu Bawaslu mencoba masuk untuk melakukan pencegahan bergulirnya fitnah atau pesan bermuatan SARA.

Robi Ardianto Reporter
Purnama Ayu Rizky Editor

Tag Terkait

Berita Terkait