Padahal, Sekretaris Jenderal Gerindra menegaskan pemulangan Rizieq merupakan syarat rekonsiliasi.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono membantah partainya menjadikan pemulangan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab sebagai syarat rekonsiliasi antara kubu Jokowi dan Prabowo. Menurut Arief, pemulangan Rizieq hanya usulan kader.
"Permintaan supaya Habib Rizieq bisa kembali ke Indonesia kata siapa? Kan bukan keputusan partai Gerindra," ujar Waketum Gerindra Arief Poyuono dalam acara bertajuk 'Rekonsiliasi Indonesia Kerja Menuju Adil Makmur' di Jakarta, Jumat (12/7).
Isu pemulangan Rizieq sebagai syarat rekonsiliasi kali pertama diutarakan koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak via akun Twitter pribadinya @Dahnilanzar, pekan lalu.
Permintaan pemulangan Rizieq itu dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani. Menurut Muzani, selain pemulangan Rizieq, Gerindra juga meminta para pendukung Prabowo-Sandi yang kini mendekam di penjara dibebaskan.
Namun demikian, menurut Arief, itu bukan keputusan resmi Gerindra. "Rekonsiliasi dengan syarat Habib Rizieq dikembalikan atau dihapus permasalahan hukumnya itu sama sekali belum ada pembicaraan dalam Partai Gerindra, ya. Mungkin itu baru semacam kata-kata saja dari para kader Gerindra dan simpatisan dengan Habib Rizieq," ujar dia.