Politik

Warga DKI akan marah jika Ahok dan Anies dijegal

KIM plus disebut-sebut diinisiasi untuk menggagalkan pencalonan Ahok dan Anies.

Minggu, 04 Agustus 2024 12:56

Posisi Anies Baswedan sebagai kandidat Gubernur DKI Jakarta belum sepenuhnya aman. Tiket untuk Anies bisa saja dibatalkan oleh parpol-parpol pengusung. Apalagi, belum ada parpol yang resmi mengeluarkan surat rekomendasi untuk eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tersebut. 

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga serupa. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak mungkin bisa maju jika hanya mengandalkan kekuatan PDI-Perjuangan. Di DPRD DKI Jakarta, PDI-P hanya punya 15 kursi. Artinya, PDI-P harus berkoalisi jika ingin mencalonkan kadernya sendiri sebagai kandidat gubernur. 

"Publik akan marah. Mereka (parpol-parpol) bisa mengalami hukuman politik dengan beragam rupa oleh publik. Akibat kondisi ini simpati publik bisa meningkat," ucap Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro kepada Alinea.id, Sabtu (3/8).

Peluang pilkada lawan kotak kosong di Pilgub DKI lahir setelah wacana Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus menyeruak. Ketua harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan KIM berniat menggandeng parpol-parpol di luar KIM di Pilgub DKI Jakarta. Selain Gerindra, KIM beranggotakan Partai Golkar, Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), dan sejumlah parpol nonparlemen. 

Di luar KIM, setidaknya ada tiga parpol yang diisukan tengah dirayu untuk bergabung dalam koalisi parpol pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan NasDem. Ketiga parpol itu ialah pengusung pasangan Anies di Pilgub DKI Jakarta. 

Kudus Purnomo Wahidin Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait