Bersama PKS, Anies Baswedan kian rajin mengkritik proyek pembangunan ibu kota Nusantara di Kalimantan.
Bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS), capres nomor urut 3 Anies Baswedan kian rutin mengkritik proyek pembangunan ibu kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Saat jadi pembicara pada Conference on Indonesian Foreign Policy 2023 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (2/12), Anies menyebut pemindahan ibu kota ke IKN hanya menguntungkan aparat negara.
Ketimbang menghabiskan anggaran triliunan rupiah untuk membangun IKN, Anies berkata ia dan pasangannya, Muhaimin Iskandar, akan memprioritaskan penguatan sarana pendidikan dan kesehatan jika memenangi Pilpres 2024.
"Kami lihat manfaat dari fasilitas kesehatan itu akan dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia, tetapi kalau di sini, (manfaatnya hanya) dirasakan oleh aparat negara yang nanti bekerja untuk negara," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Kritik serupa juga diungkap Anies saat berbicara dalam diskusi publik yang digelar di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo, Jawa Tengah, Rabu (22/11) lalu. Menurut Anies, dalih pemerintah pembangunan IKN bakal mendorong pemerataan ekonomi tidak tepat.
"Kalau mau memeratakan (ekonomi) Indonesia, maka bangun kota kecil menjadi menengah, menengah menjadi besar di seluruh Indonesia. Bukan membangun satu kota di tengah hutan. Ini menjadi masalah dan akan menimbulkan ketimpangan baru,” kata Anies.