close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Petugas biro perjalanan melayani calon konsumen di salah satu stan Garuda Travel Fair (GATF) 2018 fase kedua di Kupang, NTT, Jumat (28/9). / Antara Foto
icon caption
Petugas biro perjalanan melayani calon konsumen di salah satu stan Garuda Travel Fair (GATF) 2018 fase kedua di Kupang, NTT, Jumat (28/9). / Antara Foto
Bisnis
Jumat, 05 Oktober 2018 12:32

Saatnya berburu tiket, Garuda Travel Fair kembali digelar

Acara tahunan Garuda Indonesia Travel Fair 2018 kembali digelar mulai 5-7 Oktober di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
swipe

Acara tahunan Garuda Indonesia Travel Fair 2018 kembali digelar mulai 5-7 Oktober di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Bagi Anda yang tengah merencanakan liburan, bisa mampir ke acara ini. Siapa tahu, bisa mendapatkan tiket pesawat dengan harga miring, baik untuk tujuan domestik dan internasional. 

GATF menjajakan sejumlah rute dari Jakarta dengan tujuan internasional, seperti Singapura dengan harga tiket Rp900.000, Hongkong seharga 2,2 juta, Osaka seharga Rp2,7 juta, Seoul seharga Rp2,7 juta, Shanghai Rp2,8 juta, Perth Rp 3,5juta, Melbourne Rp4,3 juta, Sydney Rp4,5 juta dan Amsterdam Rp 7,6 juta.

Sejumlah tiket dengan rute domestik juga ditawarkan dari Jakarta dengan tujuan Pontianak sebesar Rp500.000, Belitung Rp800.000, Medan Rp900.000, Makassar Rp900.000, Manado Rp 1,6 juta, Kupang Rp 1,6 juta, Raja Ampat Rp2,1 juta, dan Jayapura Rp3,2 juta. 

Staf Khusus Bidang Infrastruktur Kementerian Pariwisata Judi Rifajantoro mendorong GATF juga bisa digelar di luar Indonesia untuk menarik wisatawan masuk. “Kalau in bound naik, otomatis jumlah wisatawan juga terjaga. Kalau airlines tumbuh, pasti pariwisata juga tumbuh,” ujar Judi dalam pembukaan Garuda Air Travel Fair (GATF) di Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan, Jakarta, Jumat (5/10).

Saat ini, pesawat udara menyumbang mayoritas jumlah wisatawan mancanegara sekitar 75%. Sisanya, sekitar 25% wisatawan yang masuk ke Indonesia menyeberang dari negeri tetangga seperti Singapura menggunakan ferry dan cross border atau perbatasan. 

“Ini sangat berbeda dari negara lain, Malaysia itu 50%-50% antara lewat udara dengan cross border. Eropa lebih banyak menerima wisatawan mancanegaranya dari cross border. Kita sangat bergantung pada airlines,” kata Judi. 

Pelaksanaan GATF juga disebut harus memaksimalkan teknologi dengan mengadakan online travel fair. Dengan demikian, pengunjung tak perlu mengantri secara fisik. 

 

img
Valerie Dante
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan